Minggu, 30 September 2012
Memiliki sepatu sepak bola atau futsal seperti yang digunakan oleh bintang
sepak bola idola kita tentunya menyenangkan. Namun tahukah Anda bagaimana
sejarah dan perkembangan sepatu sepak bola hingga seperti sekarang ini?
Saat kita mengenakan sepatu yang persis sama dipakai oleh Lionel Messi
seakan-seakan kita mampu melakukan gerakan-gerakan yang dilakukan oleh idola
kita itu, operan-operan yang dirasa semakin jitu karena kita menggunakan sepatu
yang sama seperti yang dipakai oleh Cesc Fabregas atau
tendangan yang keras dan terarah saat kita menggunakan sepatu yang sama dengan Wayne Rooney.
Sepak bola adalah olahraga paling kompetitif di dunia saat ini, di mana
kemenangan dalam sebuah pertandingan akan sangat berharga dalam setiap langkah
ke depan sebuah klub di roda perjalanan kompetisi. Ada beberapa aspek yang
memainkan peran penting dalam menentukan pemenang di permainan sepak bola, di
antaranya: performa tim, keterampilan individu, pelatihan, dan perlengkapannya
seperti sepatu bola.
Lebih jelas mengenai sepatu dan komponen-komponen pendukung seperti: sejarah,
bahan, jenis, model, hingga kaki yang merupakan pasangan sejatinya, dan
ternyata banyak sekali pengetahuan-pengetahuan yang ada di sana.
Sepatu dalam olahraga sepak bola telah menjadi faktor integral untuk mendukung
keterampilan pemain dalam sepak bola dan mencetak gol. Sepertinya sepatu sepak
bola saat ini telah didesain sedemikian rupa untuk dapat memenuhi keinginan si
pemakai, ditambah lagi faktor kecepatan yang juga memegang peranan penting,
karena di era sepak bola modern terkadang kemenangan ditentukan hanya dalam
jarak beberapa milimeter atau waktu sepersekian detik saja.
Olahraga sepak bola dan futsal tidak akan pernah lepas dengan perlengkapan yang
satu ini. Selain berguna untuk keamanan, kesehatan, juga berguna untuk
penunjang skill serta mempercantik penampilan yang imbasnya akan menambah
kepercayaan diri si pemakai. Dengan kata lain, sepatu sepak bola mempunyai
pengaruh yang sangat penting dari berkembangnya olahraga itu sendiri, baik itu
secara langsung maupun tidak.
SEJARAH
SINGKAT SEPATU SEPAK BOLA
Pengetahuan mengenai sejarah biasanya akan sangat membosankan dan terkadang
membuang waktu, namun tidak ada salahnya kita mengetahuinya walaupun itu
sedikit, banyak sumber-sumber mengenai sejarah perkembangan sepatu olahraga
ini. Terlepas dari benar tidaknya sejarah itu, kita akan mencoba membuat kesimpulan
dan memaparkannya berdasarkan hasil sejarah yang tercatat paling banyak dimuat
di media.
Secara umum mengenai sepatu, sejarah adanya sepatu dimulai hampir bersamaan
dengan sejarah peradaban manusia, Luciana Boccard dalam bukunya Party
Shoes (1993) menjelaskan bahwa manusia sudah memakai sepatu dari kulit
sejak seribu tahun sebelum Masehi.
Khusus untuk sepatu sepak bola, benda ini sudah dikenal mulai dari zaman Raja
Henry VIII pada tahun 1525. Sepatu yang dikenakan beliau terbuat dari kulit
yang keras, tingginya di atas mata kaki, dan bobotnya lebih berat dari sepatu
biasa (Mirip sepatu Lars panjang atau Boot). Sepatu ini dijahit tangan oleh Cornelius
Johnson, dan jika kita ingin mengetahui berapa nilai sepatu itu, yaitu
sekitar 4 Shilling atau Rp.1.671.400,- jika dinilai saat ini.
Sepatu bola awalnya dan yang menjadi ciri khasnya, memiliki
Stud/Cleat/Pul/Sepul (Tujuannya untuk kestabilan dan agar pemain tidak mudah
terpeleset di lapangan rumput) yang terbuat dari paku baja dan ditanam di
bagian bawah/sol sepatu, hingga kemudian dibuat aturan agar cleat ini ujungnya
tumpul demi keamanan.
Pemain bola pada awalnya diijinkan menggunakan sepatu jenis apapun di lapangan,
hingga akhirnya pada tahun 1863 FA mengeluarkan peraturan: “Yang tidak
menggunakan sepatu dengan paku menonjol, lempengan besi, atau getah karet pada
sol sepatunya tidak diperbolehkan bermain”.
Produsen (Pabrikan sepatu) pertama sepatu sepak bola adalah Gola yang rilis
pada tahun 1905, kemudian pada tahun 1910-an sepatu dengan nama Cup Final
Specials rilis dan mendunia berkat 'gigi-gigi' kayu di bagian bawah agar pemain
mudah mencengkeramkan kakinya ke tanah, ujung sepatu dibuat dengan pola anyaman
agar pemain mudah menggerakkan jari kakinya selama mengontrol bola, bentuk gigi
itu seperti tabung dengan tiga paku kecil berujung tajam, dan pemain harus
memakukkan 'Kuku' itu ke sol dengan palu kecil.
Ukuran gerigi itu pun bervariasi, pemain akan memilih gigi lebih panjang untuk
bermain di lapangan becek/lembek agar tidak mudah terpeleset. Pada masa itu,
salah satu tugas wasit dan asistennya adalah mengecek sol sebelum pemain masuk
ke lapangan, jika gigi sepatu terlalu tajam dan menonjol, pemain tak
diperbolehkan masuk. Sepatu baru umumnya keras dan kaku sehingga sering membuat
kaki pemakainya cedera, agar lebih lentur dan enak dipakai sepatu direndam dulu
selama beberapa jam sebelum dikenakan, lalu dijemur sebentar agar kandungan air
tidak memberatkan sepatu.
Tahun 1920-an, di Jerman muncul Dassler bersaudara yaitu Adolf dan
Rudolf yang membangun Gebruder Dassler Schuhfabrik (Dassler Brother Shoe
Factory) pada tahun 1924, perusahaan ini menawarkan teknologi cleat sepatu
bermata 6 sampai dengan 7 yang dapat dipindah-pindah posisinya menyesuaikan
kondisi lapangan. Produksi sepatu sepak bola pada masa ini tidak hanya untuk
orang dewasa namun anak-anak pun masuk dalam produksi massal.
Tahun 1930-an, muncul variasi warna tali sepatu, namun kelemahannya adalah pada
saat bertanding pemain sering mengganti tali sepatu ini karena pembuatannya,
proses rendam-jemur sepatu membuat tali mudah rusak.
Tahun 1950-an, pemikiran untuk mengurangi bobot sepatu muncul dan fungsinya
mulai difokuskan untuk menendang dan mengontrol bola. Bahan pembuatan sepatu
merupakan gabungan kulit dan sintetis, cleat sepatu terbuat dari karet atau
plastik dan dapat diganti-ganti. Era ini juga ditandai dengan dimulainya
komersialisasi sponsor oleh produsen sepatu kepada pemain (1951), bintang
Inggris Stanley Matthews menjadi nama sepatu keluaran CWS dan Ia
mencatatkan diri sebagai pemain pertama yang disewa sebagai bintang iklan
sepatu.
Tahun 1960-an, terobosan baru dalam pembuatan sepak bola mencakup sol sepatu
yang dibuat dengan bahan karet, plastik, atau logam dengan pengait sekrup.
Tahun 1970-an, karena pada awalnya sepatu selalu berwarna hitam, kemudian
muncul terobosan untuk mengeluarkan sepatu yang warnanya tidak biasa, yaitu
putih. Di tahun 1979, diperkenalkan bahan kulit sepatu yang terbuat dari kulit
kanguru.
Tahun 1990-an, populernya bahan kulit kanguru semakin berkembang dengan
diperkenalkannya teknologi Sweet Spot, yaitu sepatu yang bisa membuat
bola melengkung ketika ditendang melambung di udara (Tendangan pisang), kita
mungkin lebih mengenalnya dari seorang pemain sepak bola asal Inggris David Beckham.
Tahun 1994, sol sepatu terbuat dari bahan polimer yang membuatnya lebih
fleksibel dan cleat sepatu tidak lagi berwujud paku-paku, namun dibentuk
langsung dari sol berupa bilah seperti pisau.
Dan akhirnya pada tahun 2000-an, diperkenalkan teknologi baru dalam sepatu yang
meningkatkan kemampuan kontrol bola, kecepatan lari, dan kekuatan serta akurasi
tendangan. Juga berkembangnya teknologi kuku-kuku sepatu (stud/cleat/pul/sepul)
yang lebih lengket di lapangan, dan hasilnya si pemakai akan lebih stabil dalam
bermanuver.
Seperti kita ketahui di atas, sepatu bola pada awalnya sangat berat, karena
sepatu ini melindungi sampai pergelangan kaki atau mata kaki. Bentuk ini yang
menjadi standar di bagian Utara Eropa selama beberapa tahun, sedangkan di Eropa
dan Amerika bagian Selatan lebih mengenal sepatu bola yang tidak perlu
melindungi angkel, sehingga bobot sepatu jauh lebih ringan, dan kemudian model
ini menjadi model standar hingga sekarang.
1 komentar:
mantap gan tutorialnya udah ane praktekan sukses..
TokoCOD
Posting Komentar